My Destiny in Germany part
5 (end)
Hana terkejut dengan kedatangan Julio.
Namun, Hana makin terkejut saat Julio merebut cokelat panas Hana dan meminumnya.
“ehm, enak sekali!” ucap Julio.
“ah, kakak! Sini cokelatnya! Ini kan
punyaku!!!” sahut Hana dengan muka cemberut.
“hey, kau ini kenapa? Aku hanya
minta sedikit! Apa masalahnya? Kau takut cokelat itu habis? Ckck” balas Julio
dengan tawa yang meledek.
“bukan seperti itu!” balas Hana.
“lalu?” ucap Julio.
“ehm, kakak ini bodoh sekali! Kalau
kakak meminum cokelat ini, itu artinya kita telah berciuman!” sahut Hana
“b..berciuman?” balas Julio kaget.
“iya, ciuman tidak langsung! Apa
kakak tidak pernah mendengarnya?” ucap Hana sambil menahan malu.
“hahah.. dasar bodoh! Bagaimana bisa
aku tidak tahu semua ini? Ehm, bagaimana rasanya? Nikmat kan?” goda Julio.
“ahh.. kakak! Jangan seperti itu!
Aku kan cuma bercanda” balas Hana yang
tersipu malu oleh ulah Julio.
Mereka
berduaan cukup lama, Tentunya dengan canda-tawa mereka. Hal itu membuat Hana
melupakan Dennis sejenak.
Pagi yang cerah di jerman, mereka
sambut dengan mengunjungi salah satu tempat yang cukup terkenal di jerman. Tiba-tiba
Dennis menghampiri Hana yang sedang mengobrol dengan Julio dengan membawa
setangkai mawar merah untuk Hana. Namun, Dennis terlihat kecewa saat Ia
mendengar ucapan Julio.
“Hana, terima kasih atas ciuman
semalam! I Love You!” ledek Julio.
“ciuman? Kau berciuman dengan Julio?
Apa kalian sedang berpacaran?” sahut Dennis seraya menjatuhkan bunga mawar yang
ia bawa.
“T..Tidak kak! Kakak salah paham!
Aku bisa jelaskan” balas Hana.
“hah.. aku kecewa padamu! Ternyata kau sama saja!’’
sahut Dennis.
“memangnya apa hak kakak untuk
kecewa padaku? Kita tidak memiliki hubungan apapun! Kakak juga… tidak pernah
membalas cintaku!’’ ucap Hana sambil memungut bunga mawar yang dijatuhkan
Dennis.
“apa? Jadi selama ini kau
menyukaiku?” balas Dennis.
“iya, tapi kakak malah jadian sama
Inez! Dan sekarang kakak memakiku tanpa alasan yang jelas!” ucap Hana yang tak
kuasa menitihkan air matanya & menaruh bunga mawar di tangan Dennis.
“Inez? Siapa bilang aku jadian sama
Inez? Kita hanya berteman, tidak lebih! Yang aku suka hanya kamu! ucap Dennis
yang tanpa sadar telah menyatakan cintanya dihadapan Hana.
“Tunggu sebentar, jadi selama ini kakak nggak jadian sama Inez
& kakak menyukaiku? Tidak, kakak pasti bercanda kan?” ucap Hana yang masih
belum percaya.
Setelah
mendengar ucapan Hana, tiba-tiba Dennis berjongkok dan memegang tangan Hana.
“baiklah, jika kamu belum percaya.
Tataplah mataku dan dengarkan aku baik-baik!
Pertama kali dalam hidupku, aku
merasakan hal yang sulit aku gambarkan. Hal yang bisa membuatku sedih, kecewa,
dan bahagia dalam seketika. Aku tak tahu kapan hal itu bisa menghampiriku! Tapi
yang pasti, aku dapat merasakan semua itu saat aku melihatmu, berbicara
denganmu, dan berada di dekatmu. Seperti saat ini! Jika kamu merasakan apa yang
aku rasakan, maukah kamu menerima bunga ini sebagai luapan perasaanku?” ucap
Dennis.
Hana
hanya mengangguk dan menerima bunga dari Dennis. Dennis yang melihat semua itu
langsung berdiri & memeluk Hana dengan eratnya.
*EPILOG*
“pada akhirnya, inilah takdirku.
Takdir yang sempat membuatku tidak percaya akan impian & cinta. Namun, pada
akhirnya.. takdirlah yang membawaku hingga ke Jerman dan menyatukanku dengan
seseorang yang aku cintai”.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar