My Destiny in Germany part
1
Teng.. teng.. teng.. terdengar suara
lonceng yang menandakan istirahat sekolah. Tampak seorang gadis remaja yang
tengah berlari dengan senyum yang sangat lebar hingga akhirnya ia terjatuh. Hana,
itulah nama gadis ceria yang sangat ceroboh.
“aww, tuh kan jatuh lagi! Kapan sih
aku bisa jadi gadis normal? Perasaan selalu ada saja masalah! Dasar
bodoh..!!!!”
Tiba-tiba datanglah seorang
laki-laki yang mengulurkan tangannya.
“hey, cepat berdiri! Kau menghalangi
langkahku” ucap Dennis, seorang laki-laki yang sudah lama membuat Hana jatuh
hati.
Saat
Hana ingin menyentuh tangan Dennis, tiba-tiba ada yang menyambar tangan Dennis
duluan.
“kak Dennis, kenapa lama sekali! Ayo
ke ruang OSIS, semua sudah menunggu kakak!” sahut Inez, saingan terberat Hana
dalam merebut hati Dennis.
“tapi Hana?” sahut Dennis
Hana
tersenyum dengan bangganya.
“Hana? Hana itu nggak penting!
Sekarang yang lebih penting itu rapat OSIS! Ayo kak, nanti kita ketinggalan!”
balas Inez dengan raut kemenangan di wajahnya.
Ekspresi
Hana yang tadinya tersenyum bangga, kini berubah menjadi masam.
“huft, kenapa selalu ada saja
penghalang saat aku dan kak Dennis sedang berduaan”
Hana
berdiri & menghampiri Rere di kantin. Ia menggebrak meja kantin sambil
tersenyum.
“Rere sayangku yang kucinta sepanjang
hayat” ucap Hana
“ada apa Han? Aneh banget loe hari
ini!” balas Rere, sahabat karib Hana.
“haha, aneh? Dari dulu gue kan emang
udah aneh re! pikun lu!” ledek Hana.
“o iya ya! Lupa gua.. Btw, Loe kanapa
sih? Dari tadi senyum-senyum gak jelas gitu!” balas Rere
“Gini re, tadi gue beromantis ria ama
kak Dennis! xi..xi..xi..” ucap Hana
“haa..! serius lu?” balas Rere kaget.
“ya nggak lah, itu mah nanti di alam
baka! (*ehh). kak Dennis kan jutek gitu, mana mungkin bisa jadi romantis?”
balas Hana.
“haha.. terus gue harus bilang iewh gitu?!?” ledek Rere.
“kamseupay lu! Gini, tadi waktu gue
jatuh trus kak Dennis ngulurin tangannya gitu ke gue. Tapi, belum sempet megang
malah udah keduluan ama si Inez!!! balas Hana penuh kekesalan.
“sabar Han, belum rezeki” sahut Rere
sambil terkekeh.
“tapi gpp, kejadian tadi udah
ngebuktiin kalo kak Dennis peduli ama gue! Uhh.. bahagianya!” balas Hana.
“iya deh percaya! eh, gue punya
berita gembira nih!” ucap Rere.
“apa..apa???” Tanya Hana penuh penasaran.
“loe ingat kan ama lomba adu bakat
kemarin? Ternyata pemenangnya itu Loe! Dan hadiahnya adalah pergi ke jerman
selama seminggu!” jawab Rere.
“haa? Serius loe? Alhamdulillah,
akhirnya impian gue bakal terwujud! Tapi kak Dennis? Gue kan pengennya pergi ke
Jerman ama kak Dennis” jawab Hana
“ihh.. loe tuh, kalo udah ngomong
susah banget ngeremnya! Tunggu dulu, infonya belom selesai! Semua pengurus OSIS
wajib ikut ke Jerman, otomatis kak Dennis ikut dong!” sahut Rere.
“yes!” Hana pun sujud syukur.
“Ha.. Han.., ini kantin! Please
jangan buat gue malu lagi!” ucap Rere sambil menutup muka.
“Biarin re, seneng banget gue!”
balas Hana.
Tiba-tiba saat ingin bersujud lagi,
tak sengaja ia mencium sepatu orang yang sedang berdiri didepannya!
To
Be Continued…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar