“Raf, aku bisa jelasin semua ini!”, ucap Gaby
seraya menitihkan air mata.
“Mau jelasin apalagi sih Gab? Semua udah jelas
sejelas-jelasnya!!! Kamu udah berhasil membohongiku!”, balas Rafa dengan
ekspresi kemarahan yang terlihat jelas.
“Aku tahu itu Raf! Dan aku juga nggak bisa
memungkiri kalau aku juga udah membohongi diriku sendiri..!”, sahut Gaby.
“Maksud kamu?”, tanya Rafa kebingungan.
“Perasaan aku ke kamu itu bukan Cinta, tapi cuma
rasa kagum aja!
Aku kagum dengan semangat hidup kamu yang
tinggi, itu yang membuat aku nggak bisa ninggalin kamu!”, balas Gaby seraya memegang
tangan Rafa.
“Itu bukan kagum Gab, tapi Kasihan! Aku kecewa
sama kamu!!!”, cakap Rafa.
“Iya, aku tahu aku salah, tapi aku juga punya
kehidupan yang lain Raf! Aku butuh kehidupan yang lebih terang daripada ini..”,
balas Gaby melakukan pembelaan.
“Hah.. kamu tahu, kamu mirip banget sama Bunga
Matahari! Bunga Matahari akan terlihat sempurna saat ada cahaya terang yang
menerpanya. Mungkin, itulah yang membuatnya lupa jika kegelapan akan datang
setelahnya!”, ucap Rafa.
Rafa tak kuasa menahan air matanya, dia ingin
sekali menangis.. tapi Ia sadar jika ia bukan perempuan. Rafa pergi
meninggalkan Gaby dengan air mata yang berusaha Ia bendung. Dia kecewa.. sangat
kecewa!!!
Di sisi lain, Gaby masih terpaku pada kata-kata
yang diucapkan Rafa. Semua perkataan itu seperti Tinta Permanet yang tidak bisa
hilang dari benaknya. Gaby meninggalkan tempat itu dengan pandangan kosong,
keseimbangan yang buruk membuat Ia sering terjatuh dan itu membuat air matanya
tak berhenti mengguyur pipinya. Ia kembali berdiri, namun sebuah besi berjalan
menghantam tubuh mungil Gaby hingga Ia harus dibawa ke Rumah Sakit
terdekat.
Rafa yang mendengar kabar tersebut membuat
Dadanya berdetak tak karuan, mungkin inilah klimaks dari penyakit yang dideritanya,
yaitu Serangan Jantung.
To
Be Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar