SUN FLOWER
Matahari
tersenyum riang memandangi Rafa yang saat ini telah menunggu penyemangat
hidupnya. Matahari selalu menjadi inspirasinya untuk bertahan sampai saat ini.
Iya, sampai Ia tahu jika umurnya tidak akan bertahan lama.
“Rafa!!!,
maaf.. pasti udah lama banget ya???”, Teriak gadis memecah kedamaian.
Gaby.. ya, gadis itu bernama Gaby, gadis
yang selalu Rafa anggap sebagai penawar dari rasa sakit yang menderanya.
“Hey, bisa nggak sih sehari
nggak teriak? Telingaku butuh ketenangan!”,
ucap Rafa.
“Kau tidak bisa melarangku!
Teriakanku adalah tanda sayangku ke kamu.. aku ingin kamu selalu mengingat
teriakan ini”, celetuk Gaby.
“Aku ingin, tapi aku nggak
bisa Gab! Kamu tahu kan?”, sahut Rafa.
Renggang sedetik.. Gaby sudah masuk kedalam
pelukan Rafa dan berkata,
“Aku tahu Raf.. dan aku
nggak bisa mengelak hal itu, aku hanya ingin menjadi penyemangat hidupmu! Tidak
untuk selamanya.. tapi untuk saat ini, besok dan kapanpun saat kamu
membutuhkanku!”, cakap Gaby.
“Berhentilah bertingkah
seperti ini, aku tahu dan aku sangat mempercayaimu!”, balas Rafa.
Kalau
begitu, ayo berangkat.. kau tidak mau kita dihukum lagi kan?”, sahut Rafa.
“Ehem, ayo!!!”, balasnya
semangat lalu menarik kecang tangan Rafa.
@school
Kringgg....
suara bel yang menandakan Istirahat menggema di seluruh penjuru sekolah.
Seperti biasa, 2 sejoli ini sedang sedang menikmati bekal yang mereka bawa
masing-masing. Terlihat sepert anak TK bukan? Tapi inilah kebiasaan mereka.
Ingat.. Rafa mengidap penyakit dan Ia dituntut untuk menjaga pola makannya.
Begitu juga dengan Gaby, mana bisa Ia meninggalkan Rafa untuk makan sendirian?
“Hey,
bagaimana pendapatmu tentang murid baru tadi?”, tanya Gaby.
“Biasa
saja..”, balas Rafa dengan ekspresi datar.
Tiba-tiba Murid baru yang baru
saja diperbincangkan Rafa dan Gaby lewat dan menatap Gaby dengan intens. Oh
iya, murid baru itu bernama Romeo.
“Ehm, tapi kenapa dia
terus-menerus melihatku? ANEH!!!”, celetuk
Gaby.
“Ayo pindah, aku tidak suka orang itu!”, ucap Rafa menarik Gaby dan meninggalkan bekal makanannya.
“Ayo pindah, aku tidak suka orang itu!”, ucap Rafa menarik Gaby dan meninggalkan bekal makanannya.
“Ahh.. pelan-pelan jalannya!
Kamu marah ya?”, tanya Gaby.
“Tidak”,
balas Rafa.
“Kalau begitu berhenti”, teriak Gaby.
Seketika itu, Rafa benar-benar berhenti
lalu menatap wajah manis gadis pujaannya.. tangannya tak tinggal diam dan
memegang pipi Gaby yang mulai memerah,
“Hey, jika kau bersamaku..
berhentilah membicarakan seseorang yang tidak penting seperti dia”, ucap Rafa
seraya mendekatkan wajahnya hingga terasa nafas berat Gaby yang mulai tidak
teratur jatuh tepat dihadapan wajahnya.
“Emh.. ka..kamu mau ap..”,
sahut Gaby gugup dan tanpa sadar memejamkan matanya.
Aroma parfum Rafa menyeruak dan menenangkan
pikiran Gaby yang mulai amburadul oleh tingkah Rafa kali ini. Rafa mulai
memiringkan kepalanya dan…
To
Be Continued …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar