Selasa, 25 Juni 2013

(Love Story) SUN FLOWER


SUN FLOWER 

Matahari tersenyum riang memandangi Rafa yang saat ini telah menunggu penyemangat hidupnya. Matahari selalu menjadi inspirasinya untuk bertahan sampai saat ini. Iya, sampai Ia tahu jika umurnya tidak akan bertahan lama.
“Rafa!!!, maaf.. pasti udah lama banget ya???”, Teriak gadis memecah kedamaian.
Gaby.. ya, gadis itu bernama Gaby, gadis yang selalu Rafa anggap sebagai penawar dari rasa sakit yang menderanya.
Hey, bisa nggak sih sehari nggak teriak? Telingaku butuh ketenangan!”, ucap Rafa.
Kau tidak bisa melarangku! Teriakanku adalah tanda sayangku ke kamu.. aku ingin kamu selalu mengingat teriakan ini”, celetuk Gaby.
Aku ingin, tapi aku nggak bisa Gab! Kamu tahu kan?”, sahut Rafa.
Renggang sedetik.. Gaby sudah masuk kedalam pelukan Rafa dan berkata,
Aku tahu Raf.. dan aku nggak bisa mengelak hal itu, aku hanya ingin menjadi penyemangat hidupmu! Tidak untuk selamanya.. tapi untuk saat ini, besok dan kapanpun saat kamu membutuhkanku!”, cakap Gaby.
Berhentilah bertingkah seperti ini, aku tahu dan aku sangat mempercayaimu!”, balas Rafa.
Kalau begitu, ayo berangkat.. kau tidak mau kita dihukum lagi kan?”, sahut Rafa.
Ehem, ayo!!!”, balasnya semangat lalu menarik kecang tangan Rafa.
@school
Kringgg.... suara bel yang menandakan Istirahat menggema di seluruh penjuru sekolah. Seperti biasa, 2 sejoli ini sedang sedang menikmati bekal yang mereka bawa masing-masing. Terlihat sepert anak TK bukan? Tapi inilah kebiasaan mereka. Ingat.. Rafa mengidap penyakit dan Ia dituntut untuk menjaga pola makannya. Begitu juga dengan Gaby, mana bisa Ia meninggalkan Rafa untuk makan sendirian?
“Hey, bagaimana pendapatmu tentang murid baru tadi?”, tanya Gaby.
“Biasa saja..”, balas Rafa dengan ekspresi datar.
Tiba-tiba Murid baru yang baru saja diperbincangkan Rafa dan Gaby lewat dan menatap Gaby dengan intens. Oh iya, murid baru itu bernama Romeo.
Ehm, tapi kenapa dia terus-menerus melihatku? ANEH!!!”, celetuk Gaby.
Ayo pindah, aku tidak suka orang itu!”, ucap Rafa menarik Gaby dan meninggalkan bekal makanannya.
Ahh.. pelan-pelan jalannya! Kamu marah ya?”, tanya Gaby.
“Tidak”, balas Rafa.
Kalau begitu berhenti”, teriak Gaby.
Seketika itu, Rafa benar-benar berhenti lalu menatap wajah manis gadis pujaannya.. tangannya tak tinggal diam dan memegang pipi Gaby yang mulai memerah,
Hey, jika kau bersamaku.. berhentilah membicarakan seseorang yang tidak penting seperti dia”, ucap Rafa seraya mendekatkan wajahnya hingga terasa nafas berat Gaby yang mulai tidak teratur jatuh tepat dihadapan wajahnya.
Emh.. ka..kamu mau ap..”, sahut Gaby gugup dan tanpa sadar memejamkan matanya.
Aroma parfum Rafa menyeruak dan menenangkan pikiran Gaby yang mulai amburadul oleh tingkah Rafa kali ini. Rafa mulai memiringkan kepalanya dan…
To Be Continued …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar