Rabu, 26 Juni 2013

Karakter orang yang Serius & Humoris


Menjadi Serius/Humoris?

        Setelah melalui Riset (cie) yang saya lakukan, ada beberapa fakta yang saya temukan pada diri saya sendiri dan orang-orang disekeliling saya. Mungkin anda juga pernah mengalami.
Berikut ini, saya akan jabarkan beberapa yang sudah saya sadari dari Orang-orang yang Serius dan Humoris :
*      Humoris
1.   Orang yang Humoris 2x lebih Ceroboh dan sering berbuat kesalahan dibanding orang yang Serius.
2.   Kebanyakan orang yang Humoris tidak suka dengan sesuatu yang mendetail.
3.   Orang yang Humoris sangat beruntung dalam Pergaulan, mereka luwes dalam bergaul dengan siapapun.
4.   Biasanya, orang yang Humoris adalah orang yang selalu berubah Mood setiap hari/ istilahnya Moody.
5.   Tapi.. entah disadari atau tidak, kebanyakan orang yang Humoris itu ternyata Murah Hati loh! :O

*      Serius
1.   Berbeda dengan orang Humoris, Orang yang Serius jarang berbuat kesalahan karena mereka cenderung sentimentil terhadap sesuatu.
2.   Kebanyakan orang yang Serius adalah orang yang detail dalam menghadapi situasi apapun, dan kebiasaan ini sering membuat mereka dijuluki sebagai Mr/Mrs Perfectionis! XD
3.   Dalam pergaulan, mereka sangat dicari oleh orang-orang yang membutuhkan bantuan. Namun, saat keadaan biasa.. mereka jarang dicari karena nantinya akan merubah alur pembicaraan.
4.   Jika ada waktu luang, mereka akan memilih untuk Diam/ memikirkan sesuatu.
5.   Dan entah disadari atau tidak, kebanyakan orang yang Serius itu sensitive banget.. jadi, jangan coba-coba untuk mempermainkan perasaannya. *OK Bozzz

Nah, kalian masuk golongan yang mana nih? Humoris/Serius? Atau malah keduanya???
Saya dapat fakta-fakta ini bukan dari menginterogasi orang satu per satu loh ya! Tapi lebih pada Intuisi saya aja, jadi belum tentu 100% betol!!! Hihi.. Just for FUN ajah!
Mungkin dari sini, kita dapat belajar bahwa Time Management itu sangat penting. And...
Don’t Forget to be WISE in Every Condition yah!!!

SUN FLOWER part 7 (end)


SUN FLOWER part 7 (End) 

Saat Gaby keluar dar kamarnya, Ia terkejut saat melihat Rafa duduk di kursi yang terdapat di depan kamarnya. Gaby berjalan pelan mengahampiri Rafa dan berkata,
        “Apa kau mendengar semuanya?”
“Ikutlah denganku!”, balas Rafa tanpa menghiraukan pertanyaan Gaby.
“Kemana?”, sahut Gaby.
“Sudahlah, ikut saja!”, balas Rafa dan menarik kuat tangan Gaby.
Selang beberapa menit...
“Waw, indah sekali..! bagaimana kau bisa tahu tempat seindah ini?”, ucap Gaby setelah melihat banyak Bunga Matahari yang bermekaran dengan indahnya.
“Sebenarnya inilah yang lama ingin aku tunjukkan padamu!”, balas Rafa.
Ketika mendengar semua itu, Gaby tertunduk lesu dan berkata,
        “Maaf..”
        “Sudahlah, lupakan! Semua itu sudah berlalu..”, celetuk Rafa.
Seketika suasana menjadi hening.
“Hey, aku selalu datang ke tempat ini untuk melihat Sun Set. Kali ini, aku ingin sekali menikmatinya dengan seseorang!”, ucap Rafa membuka pembicaraan.
“Kalau begitu, kita tunggu saja!”, balas Gaby dengan senyum yang merekah.
“Gaby, jika waktu telah mengangkatku pergi.. aku mohon, tetap tersenyumlah seperti tadi dan hiduplah dengan Normal”, Ucap Rafa.
“Kamu ngomong apa sih Raf?”, sahut Gaby.
“hemh.. nggak usah berpikir keras, nikmati saja moment ini! Hey, aku rasa Mataharinya udah mau tenggelam.. kita tunggu bersama ya!”, Ucap Rafa dengan seringai senyum yang tertahan, kemudian Ia memegang tangan Gaby dan menariknya dalam pelukannya.
 RAFA POV
Saat ini, mungkin inilah yang bisa aku lakukan untuk orang yang aku sayangi.. genggaman tangan ini mungkin yang terakhir.
Inilah saat yang paling tepat untuk Ia merasakan hangat tubuhku yang terakhir kalinya, kupeluk dia.. dan tak terasa mataku berat untuk terbuka lagi dan… inilah akhir dari hidupku.
Terima kasih cinta, kaulah yang membuatku bertahan lebih lama.. tapi kau juga membuat kehidupanku menjadi terasa singkat, Singkat dengan KEBAHAGIAAN yang Berarti.
RAFA POV END
“Menyukaimu bukan suatu kesalahan yang besar, tapi suatu kebahagian kecil yang tidak pernah berhenti berkembang tanpa adanya ukuran waktu dan usia. Jika kamu benar-benar harus pergi sekarang, tetaplah menjadi penghangat dalam hidupku.. seperti Sinar Matahari, dan bermekaran dengan indahnya.. seperti Bunga Matahari”, lirih Gaby.
~THE END~

SUN FLOWER part 6


SUN FLOWER part 6
Rafa dan Gaby dirawat di Rumah Sakit yang sama. Setelah beberapa minggu mereka dirawat, mulai muncul tanda-tanda kehidupan di raut wajah mereka.
Rafa terbangun dari rasa sakit yang Ia derita dan pergi menghampiri kamar Gaby yang hanya berjarak 5 langkah dari kamarnya. Entah disengaja atau tidak, kamar mereka memang berdampingan. Rafa membuka pintu kamar Gaby dan melihat Farah dan Romeo yang sedang menyuapi bubur ke Gaby.
“Maaf, aku.. aku salah masuk kamar!”, ucap Rafa gugup dan kembali menutup pintu kamar Gaby.
Gaby yang melihat hal itu menjadi bingung dan sontak menginterogasi Farah dan Romeo,
“Eumh, kenapa Rafa bisa ada disini? Dan kenapa Dia memakai baju yang sama denganku? Oh, apakah kalian menyembunyikan sesuatu dariku?”
“Malam itu, saat kamu dibawa ke Rumah Sakit. Rafa mengetahui semua itu dan.. penyakitnya kambuh lagi. Tapi, kami nggak bermaksud buat nyembunyiin semua ini! Kami cuma ingin agar kamu bisa melupakan kejadian itu!”, jelas Farah.
“Berhenti! Aku nggak mau mendengarnya lagi!”, ucap Gaby dan pergi meninggalkan Farah dan Romeo.
“Rom, kita harus mencegah Gaby dan Rafa untuk bertemu!”, ucap Farah.
“Biarkan saja!”, balas Romeo.
“Maksud kamu?”, sahut Farah.
“Aku memang meminta kamu untuk membantuku jadian ama Gaby, tapi aku nggak minta kamu untuk membuatku jadi orang yang tidak Berperasaan”, ucap Romeo.
“Tapi bukannya kamu sangat...”,
ucapan Farah terhenti saat Romeo mencium kening Farah sembari berkata,
“Cukup.. hentikan semua ini! Aku tahu jika saat melakukan semua itu, hatimu sangat hancur. Aku tahu jika surat cinta ini darimu, tapi aku malah bertindak egois!”, balas Romeo sembari tersenyum dan menunjukkan Surat Cinta yang selalu Ia bawa disegala tempat.
“Jadi...”, reflek Farah.
“Jadi biarkan aku untuk membalas semua kebaikan dan cinta yang telah kau berikan padaku!”, sahut Romeo sembari menarik tubuh Farah agar masuk dalam pelukannya.
To Be Continued...