Sabtu, 22 Desember 2012

Cerpen Karyaku "BUKU CATATAN RONA"


BUKU CATATAN RONA
              Rona adalah orang yang pandai, ceria, dan sangat baik hati. Hati itu membuat dia cukup popular di sekolah. Rona memiliki seorang sahabat yang selalu membuat ia bahagia. Orang tersebut adalah Sitta. Namun, kegembiraan itu seakan sirna seketika setelah ia didiagnosa mengidap Alzheimer.
          Alzheimer adalah penyakit menurunnya daya ingat seseorang. Pengidap Alzheimer biasanya akan melupakan segala hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Cepat atau lambat, pengidapp Alzheimer tidak akan mampu mengurus dirinya sendiri dan dapat berakhir pada kematian.
         Hal itu membuat Rona takut, takut untuk mengungkapkan penyakit yang ia derita kepada orang-orang yang ia cintai. Tapi semua itu sedikit berkurang setelah ia melampiaskan semua perasaannya pada sebuah buku catatan yang disebut Buku Catatan Rona. Ia mencatat segala hal yang ia alami, baik itu senang maupun sedih. Ia sadar bahwa semua kejadian yang ia alami pada hari ini akan terlupa pada hari esok.
        Keesokan harinya di sekolah, lonceng bel sekolah pun berbunyi seolah menandakan bahwa sekolah telah usai. Rona memiliki rencana untuk menyambut hari Ulang Tahun Sitta yang jatuh pada sabtu besok. Rona menghampiri Sitta dan berkata,
 “Sitta, besok malam tunggu aku di alun-alun kota. Aku ingin memberi   kejutan padamu!”
       Keesokan harinya, Sitta benar-benar datang ke alun-alun kota. Cuaca pada saat itu sangat dingin. Namun, hal itu tidak menggoyahkan tekad Sitta untuk menunggu Rona. Dua jam, tiga jam berlalu. Namun, Rona tak kunjung datang juga. Raut kekesalan menyelimuti wajah Sitta. Ia sangat kecewa pada Rona.
       Di sekolah, Sitta hanya diam ketika Rona menyapa. Ia juga selalu menghindar jika Rona mendekatinya. Hal itu menimbulkan pertanyaan yang besar pada diri Rona. Akhirnya Rona memberanikan diri untuk mendekati Sitta dan bertanya,
 “Sitta, ada apa denganmu? Kenapa kamu selalu menghindar jika bertemu denganku? SMS dan teleponku juga tak pernah kamu balas. Apakah kamu sedang ada masalah?” Tanya Rona.
“Iya, aku memang sedang ada masalah dengan sahabatku. Ia tega membiarkanku kedinginan di alun-alun kota!” jawab Sitta.
Rona semakin bingung dengan jawaban Sitta. Namun, akhirnya ia tersadar dan berkata,
“Astaga, maaf Sitta! Aku lupa dengan janjiku sendiri!” 

“Lupa? Apa semudah itu kamu melupakan janjimu itu! Apa kamu tahu 

rasanya menunggu orang selama tiga jam di hawa yang sedingin itu? Aku menyesal telah mempercayaimu!!!” bentak Sitta lalu pergi meninggalkan Rona.
Hati Rona berdetak tidak karuan, kepalanya terasa sangat pusing. Pandangannya pun jadi kabur dan Bruukk! Rona jatuh pingsan. Akhirnya ia dibawa ke rumah sakit.
         Lima belas hari kemudian, Sitta tidak  melihat Rona sama sekali. Terlihat jelas raut wajah Sitta yang sangat gelisah. Ia takut jika karena kejadian Sabtu malam itulah yang membuat Rona menghilang beberapa hari ini.
       Akan tetapi, terlihat seorang perempuan berwajah pucat keluar dari ruang kepala sekolah. Sitta menghampiri perempuan itu dan berkata,
          “Hey, siapa kamu? Mengapa kamu bisa berada disini?”
Perempuan itu berbalik dan menatap Sitta. Sitta sangat terkejut karena perempuan itu adalah Rona. Rona hanya bisa tersenyum simpul dan memberikan Buku Catatannya.  Ia lalu pergi meninnggalkan Sitta. Sitta bingung dengan apa yang ia terima. Kemudian, ia membuka Buku Catatan itu dan ia sangat terkejut.
         Buku catatan itu berisi tentang semua hal yang dialami Rona. Di buku itu juga dituliskan bahwa Rona tidak akan melanjutkan sekolahnya lagi dan memilih menghabiskan waktunya untuk menjalani terapi. Tak terasa, air mata Sitta sudah membasahi pipinya. Dia sangat menyesal dengan apa yang telah ia perbuat dengan sahabatnya sendiri.
*****
         Terkadang masa lalu yang pernah kita alami sangatlah berharga, walaupun terkadang hal itu sangat menyakitkan dan membuat kita bekerja keras untuk melupakannya. Akan tetapi, ingatlah bahwa masih ada orang yang berjuang untuk mengingat masa lalunya meskipun ia tahu bahwa ia tidak akan bisa mengingatnya lagi. Oleh sebab itu, ingatlah masa lalumu selagi kamu masih bias untuk mengingatnya.
~ S E K I A N ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar