»This Is My Gallery« Semua postingan disini REAL buatan sendiri `Follow my Twitter @fidinam
Sabtu, 22 Desember 2012
4 Perbandingan antara Hewan dan Manusia
Sebenarnya, dari dulu kita sudah
terlahir sempurna. Kita diberi fisik yang sempurna dan juga Akal yang sehat.
Tentu saja, tanpa berpikirpun kita sudah tau jika Manusia jauh lebih baik dari
Binatang. Akan tetapi, tanpa disadari Perbuatan Negatif Manusialah yang membuat
Derajat Manusia jauh lebih buruk dari Binatang. Kalau gak percaya, Coba
Bandingkan & Renungkan dengan 4 Binatang di bawah ini !
1.
Semut
Hewan ini identik dengan Gotong Royong dan Disiplin yang tinggi. Sudahkah
kita menerapkan hal itu dalam kehidupan sehari-hari? Tak jarang, untuk berbaris
saja kita sudah Malas apalagi yang lain-lain.
2.
Lebah
Hewan ini identik dengan Keuletan & Kerja Keras. Apa kalian sudah
bisa menyaingi keuletan si Lebah? Saat ini, mungkin sulit menemukan Orang yang
mau Bekerja Keras demi mendapatkan hasil yang sempurna. Kebanyakan Mereka hanya
mau ambil Gampang.
3.
Siput
Hewan ini identik dengan jalan lambatnya. Tapi, apakah kalian pernah
berpikir betapa sabarnya dia saat berjalan. Hal itu mengingatkan kita untuk
Sabar dalam mencapai tujuan. Sudahkah kita melakukan hal itu?
4.
Harimau
Jika mendengar kata Harimau, pasti yang ada dibenak kita adalah Binatang
yang Garang & Mengerikan. Tapi, apakah kalian tahu jika Harimau tidak
segarang yang kalian pikirkan. Selapar apapun, mereka tidak akan memakan Anak
mereka. Berbeda dengan keadaan kita saat ini. Demi mengisi perut yang lapar,
ada yang tega membunuh anggota keluarganya sendiri. Naudzubillah...
Bagaimana
pendapat kalian? Apakah kalian setuju dengan Artikel ini ?
Terlepas dari
setuju atau tidaknya. Seharusnya sebagai Makhluk yang terlahir Sempurna, kita
juga harus memiliki kepribadian yang sempurna. Yang perlu kita ingat adalah
Kita hidup untuk Berbagi, bukan untuk Merugi. Oleh karena itu, Tunjukkan kalau
Manusia memang benar-benar lebih baik dari Binatang... !!!
Jangan Gantung IMPIANMU
TIPS UNTUK MENGGAPAI MIMPI
- TENTUKAN MIMPIMU
Pastinya kalian semua punya mimpi kan? Tapi yang menjadi inti permasalahannya, Apakah kalian sudah yakin & mantap dengan pilihan kalian? Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa di zaman yang modern ini persaingan akan bertambah sengit. Tapi itu bukan suatu masalah yg besar Guys! Kalian pasti bisa melawan semua itu dengan segala Ide Kreatif kalian. Simplenya, pilihlah Mimpi yang sesuai dengan Hoby dan Bakat yang kalian miliki.
2. KONSISTEN
Nah, kalau kalian udah nentuin Mimpi kalian. ini saatnya untuk Konsisten dengan pilihan kalian sendiri. mungkin keliatannya Simple, tapi itu juga berat lo! tapi, tetep aja.. Keputusan ada di tangan kalian sendiri!
3. PERCAYA DIRI
Kalau udah Konsisten, pastinya udah PD dong ama pilihan kalian! Ya udah deh, tunggu apa lagi.. capcus ke Tips berikutnya!
4. OPTIMIS
Jujur, jadi orang yang Optimis itu emang sulit banget Guys! butuh Semangat dan Tekad yang tinggi. Apalagi kalo ditambah dengan kritikan orang-orang terdekat! eumh, rasa Pesimis pasti udah menunggu! Untuk mengantisipasi hal itu, kita harus membulatkan tekad kita dan kobarkan terus semangat yang ada pada diri kita !!!
5. MAKE IT HAPPEN
"Make It Happen", sebuah kalimat yang akan memotivasi kita untuk terus berjuang dalam menggapai mimpi kita. Is That Right??? Oleh karena itu jangan pernah berhenti di tengah jalan, sebelum kita berhasil "MAKE IT HAPPEN".
6. BERDOA
Yang terakhir dan yang paling Utama adalah BERDOA. Sebesar apapun usaha kita tanpa berdoa, semua itu akan Sia-sia ! Tak heran, jika banyak orang yang kelihatannya bekerja keras tapi tak kunjung sukses. semua itu karena apa? iya karena mereka lupa terhadap Tuhan yang mengatur segala rezekinya. Nah, sekarang tau kan apa yang harus kalian lakukan? Untuk menjadi sukses, itu memang butuh kerja keras tapi jangan lupakan untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Cerpen Karyaku "BUKU CATATAN RONA"
BUKU CATATAN RONA
Rona
adalah orang yang pandai, ceria, dan sangat baik hati. Hati itu membuat dia
cukup popular di sekolah. Rona memiliki seorang sahabat yang selalu membuat ia
bahagia. Orang tersebut adalah Sitta. Namun, kegembiraan itu seakan sirna
seketika setelah ia didiagnosa mengidap Alzheimer.
Alzheimer
adalah penyakit menurunnya daya ingat seseorang. Pengidap Alzheimer biasanya akan melupakan segala hal yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari. Cepat atau lambat, pengidapp Alzheimer tidak akan mampu mengurus dirinya sendiri dan dapat
berakhir pada kematian.
Hal itu membuat Rona takut, takut
untuk mengungkapkan penyakit yang ia derita kepada orang-orang yang ia cintai.
Tapi semua itu sedikit berkurang setelah ia melampiaskan semua perasaannya pada
sebuah buku catatan yang disebut Buku Catatan Rona. Ia mencatat segala hal yang
ia alami, baik itu senang maupun sedih. Ia sadar bahwa semua kejadian yang ia
alami pada hari ini akan terlupa pada hari esok.
Keesokan harinya di sekolah, lonceng
bel sekolah pun berbunyi seolah menandakan bahwa sekolah telah usai. Rona
memiliki rencana untuk menyambut hari Ulang Tahun Sitta yang jatuh pada sabtu
besok. Rona menghampiri Sitta dan berkata,
“Sitta,
besok malam tunggu aku di alun-alun kota. Aku ingin memberi kejutan padamu!”
Keesokan
harinya, Sitta benar-benar datang ke alun-alun kota. Cuaca pada saat itu sangat
dingin. Namun, hal itu tidak menggoyahkan tekad Sitta untuk menunggu Rona. Dua
jam, tiga jam berlalu. Namun, Rona tak kunjung datang juga. Raut kekesalan
menyelimuti wajah Sitta. Ia sangat kecewa pada Rona.
Di sekolah, Sitta hanya diam ketika
Rona menyapa. Ia juga selalu menghindar jika Rona mendekatinya. Hal itu
menimbulkan pertanyaan yang besar pada diri Rona. Akhirnya Rona memberanikan
diri untuk mendekati Sitta dan bertanya,
“Sitta,
ada apa denganmu? Kenapa kamu selalu menghindar jika bertemu denganku? SMS dan
teleponku juga tak pernah kamu balas. Apakah kamu sedang ada masalah?” Tanya
Rona.
“Iya,
aku memang sedang ada masalah dengan sahabatku. Ia tega membiarkanku kedinginan
di alun-alun kota!” jawab Sitta.
Rona
semakin bingung dengan jawaban Sitta. Namun, akhirnya ia tersadar dan berkata,
“Astaga,
maaf Sitta! Aku lupa dengan janjiku sendiri!”
“Lupa? Apa semudah itu kamu melupakan janjimu itu! Apa kamu tahu
rasanya menunggu orang selama tiga jam di hawa yang sedingin itu? Aku menyesal telah mempercayaimu!!!” bentak Sitta lalu pergi meninggalkan Rona.
“Lupa? Apa semudah itu kamu melupakan janjimu itu! Apa kamu tahu
rasanya menunggu orang selama tiga jam di hawa yang sedingin itu? Aku menyesal telah mempercayaimu!!!” bentak Sitta lalu pergi meninggalkan Rona.
Hati
Rona berdetak tidak karuan, kepalanya terasa sangat pusing. Pandangannya pun
jadi kabur dan Bruukk! Rona jatuh
pingsan. Akhirnya ia dibawa ke rumah sakit.
Lima belas hari kemudian, Sitta
tidak melihat Rona sama sekali. Terlihat
jelas raut wajah Sitta yang sangat gelisah. Ia takut jika karena kejadian Sabtu
malam itulah yang membuat Rona menghilang beberapa hari ini.
Akan tetapi, terlihat seorang
perempuan berwajah pucat keluar dari ruang kepala sekolah. Sitta menghampiri
perempuan itu dan berkata,
“Hey, siapa kamu? Mengapa kamu bisa
berada disini?”
Perempuan
itu berbalik dan menatap Sitta. Sitta sangat terkejut karena perempuan itu
adalah Rona. Rona hanya bisa tersenyum simpul dan memberikan Buku
Catatannya. Ia lalu pergi meninnggalkan
Sitta. Sitta bingung dengan apa yang ia terima. Kemudian, ia membuka Buku
Catatan itu dan ia sangat terkejut.
Buku catatan itu berisi tentang
semua hal yang dialami Rona. Di buku itu juga dituliskan bahwa Rona tidak akan
melanjutkan sekolahnya lagi dan memilih menghabiskan waktunya untuk menjalani
terapi. Tak terasa, air mata Sitta sudah membasahi pipinya. Dia sangat menyesal
dengan apa yang telah ia perbuat dengan sahabatnya sendiri.
*****
Terkadang masa lalu yang pernah kita
alami sangatlah berharga, walaupun terkadang hal itu sangat menyakitkan dan
membuat kita bekerja keras untuk melupakannya. Akan tetapi, ingatlah bahwa
masih ada orang yang berjuang untuk mengingat masa lalunya meskipun ia tahu
bahwa ia tidak akan bisa mengingatnya lagi. Oleh sebab itu, ingatlah masa
lalumu selagi kamu masih bias untuk mengingatnya.
~
S E K I A N ~
Langganan:
Komentar (Atom)







